Prestasi Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Dunia dari masa ke masa

Prestasi Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Dunia dari masa ke masa

nemu trit dari kasksu, pecinta badminton wajib baca ini :

Lagi-lagi mengenai bulutangkis. Ane harap para kaskuser di sini tidak bosan untuk menyimak trit mengenai olah raga kebanggaan Indonesia yah... Nah, BWF atau singkatan dari Badminton World Federation (dulu bernama IBFInternational Badminton Federation), kalau dalam bahasa Indonesianya Federasi Bulutangkis Dunia sejak tahun 1977 lepas menyelenggarakan kejuaraan dunia yang digelar hampir setiap tahunnya di negara yang berbeda-beda. Indonesia sendiri sudah beberapa kali menjadi tuan rumah ajang bergengsi tingkat dunia ini. Yang pertama kali adalah tahun 1980, lalu 1989, dan kemudian tahun 2015. Semuanya diselenggarakan di ibukota, Jakarta. Di trit kali ini, ane mau mengajak agan/sis sekalian untuk 'bernostalgia' ke masa lalu dan menyegarkan kembali siapa saja putra putri bulutangkis Indonesia yang pernah mengharumkan nama bangsa lewat ajang kompetisi bergengsi ini.



Malmo, 1977
Kejuaraan dunia tahun 1977 ini diselenggarakan di Malmo, Swedia. Di tahun ini, atlit2 Indonesia berhasil membawa pulang 1 medali emas, 1 medali perunggu dan 1 medali perak:
1. Medali emas: Tjun Tjun dan Johan Wahyudi, ganda putra. Uniknya, pasangan ini menang atas sesama atlit Indonesia yang kemudian meraih medali perak.
2. Medali perak: Christian Hadinata dan Ade Chandra. Pasangan ini 'ditahan' oleh Tjun Tjun dan Johan Wahyudi yang meraih emas.
3. Medali perunggu: Iie Sumirat, tunggal putra.

Jakarta, 1980
Ini adalah kali yang pertama Indonesia menjadi tuan rumah ajang kejuaraan dunia ini. Bisa dibilang, tahun 1980 adalah tahunnya Indonesia di ajang ini karena 4 dari medali emas dan 4 dari medali perunggu diborong oleh para pemain Indonesia. Tiga (3) medali perunggu pun juga dibabat oleh pebulutangkis Indonesia pada saat itu. Selain itu, hal unik lainnya adalah ketika ajang final tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra adalah 'pertarungan saudara' antar sesama pebulutangkuis Indonesia. Dan juga, Christian Hadinata meraih 2 emas dalam ajanag ini sekaligus karena tampil di babak ganda putra dan ganda campuran. Selain Christian, Imelda Gunawan pun bermain di 2 kategori, yaitu ganda campuran dan ganda putri. Luar biasa bukan...????? Siapa saja juara lainnya?
1. Medali emas:
Rudy Hartono, tunggal putra ('perang saudara')
Verawaty Wiharjo, tunggal putri ('perang saudara')
Ade Chandra dan Christian Hadinata, ganda putra ('perang saudara')..
Christian Hadinata dan Imelda Gunawan, ganda campuran.
2. Medali perak:
Liem Swie King, tunggal putra.
Ivana Lie, tunggal putri.
Hariamanto Kartono dan Rudy Heryanto, ganda putra.
Verawaty Wiharjo dan Imelda Wiguna, ganda putri.
3. Medali perunggu
Hadiyanto, tunggal putra ('perang saudara').
Lius Pongoh, tunggal putra
Taty Sumirah, tunggal putri.

Kopenhagen, 1983
Ajang tahun ini diadakan di ibukota Denmark, Kopenhagen. Indonesia berhasil membawa pulang 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
1. Medali emas: Icuk Sugiarto, tunggal putra ('perang saudara').
2. Medali perak: Liem Swie King, tunggal putra.
3. Medali perunggu: Christian Hadinata dan Bobby Ertanto

Calgary, 1985
Ajang tahun ini diadakan di Calgary, Kanada dan Indonesia membawa 1 medali perunggu untuk kesempatan kali ini.
1. Medal perunggu: Liem Swie King dan Hariamanto Kartono

Beijing, 1987
Sama seperti kejuaraan dunia tahun 1985, Indonesia membawa 1 medali perunggu.
1. Medal perunggu: Icuk Sugiarto, tunggal putra.

Jakarta, 1989
Ini adalah kali yang kedua Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia bulutangkis. Berikut para peraih medali dari Indonesia:
1. Medali perak:
Ardy Wiranata, tunggal putra.
Eddy Hartono dan Verawaty Fajrin , ganda campuran.
2. Medali perunggu:
Icuk Sugiarto, tunggal putra.
Eddy Kurniawan, tunggal putra.
Sawendah Kusumawardani, tunggal putri.
Rudy Gunawan dan Eddy Hartono, ganda putra.

Kopenhagen, 1991
Pebulutangkis Indonesia berhasil membawa pulang 2 medali perak dan 3 medali perunggu untuk kesempatan yang kali ini.
1. Medali perak:
Alan Budikusuma, tunggal putra.
Sarwendah Kusumawardani, tunggal putri.
2. Medali perunggu:
Ardy Wiranata, tunggal putra.
Susi Susanti, tunggal putri.
Bagus Setiadi dan Imay Hendra, ganda putra.

Birmingham, 1993
Setelah beberapa tahun tidak ada medali emas dari pebulutangkis Indonesia di kejuaraan dunia ini, pada tahun 1993 Indonesia berhasil membawa pulang 3 medali emas sekaligus. Selain itu 1 medali perak dan 2 medali perunggu pun juga berhasil diraih.
1. Medali emas:
Joko Suprianto, tunggal putra.
Susi Susanti, tunggal putri.
Ricky Subagja dan Rudy Gunawan, ganda putra.
2. Medali perak:
Hermawan Susanto, tunggal putra.
3. Medali perunggu:
Ardy Wiranata, tunggal putra.
Aryono Miranat dan Eliza Nathanael, ganda campuran.

Lausanne, 1995
Diselenggarakan di salah satu kota di Swis pada tanggal 22 sampai 28 Mei 1995. Dua (2) medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu berhasil ‘dibawa’ pulang oleh pebulutangkis Indonesia.
1. Medali emas:
Heryanto Arbi, tunggal putra.
Rexy Mainaky dan Ricky Subagja, ganda putra.
2. Medali perak:
Finarsih dan Lili Tampi, ganda putri.
3. Medali perunggu:
Susi Susanti, tunggal putri.

Galsgow, 1997
Diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia antara tanggal 24 Mei dan 1 Juni 1997. Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 4 medali perunggu.
1. Medali emas:
Candra Wijaya dan Sigit Budiarto, ganda putra.
2. Medali perunggu:
Heryanto Arbi, ganda putra.
Ricky Subagja dan Rexy Mainaky, ganda putra.
Eliza Nathael dan Resiana Zelin, ganda putri.

Sevila, 2001
Tahun 2001 pertandingan ini digelar di Sevila, Spanyol antara tanggal 3 sampai 10 Juni 2001. Indonesia berhasil membawa pulang 2 medali emas dan 1 medali perunggu.
1. Medali emas:
Hendrawan, tunggal putra.
Tony Gunawan dan Halim Haryanto, ganda putra.
2. Medali perunggu:
Taufik Hidayat, tunggal putra.

Birmingham, 2003
Tahun 2003, ajang ini digelar di kota Birmingham, Inggris anatara tanggal 12 sampai 18 Mei 2003 dan Indonesia membawa 1 medali perak dari ganda putra, yakni oleh Candra Wijaya dan Sigit Budiarto.

Anaheim, 2005
Tahun 2005, acara ini diselenggarakan di California bagian selatan, Amerika Serikat, tanggal 15 sampai 21 Agustus 2005. Indonesia berhasil meraih 2 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
1. Medali emas:
Taufik Hidayat, tunggal putra.
Nova Widianto dan Lilyana Natsir, ganda campuran.
2. Medali perak:
Candra Wijaya dan Sigit Budiarto, ganda putra.
3. Medali perunggu:
Luluk Hadiyanto dan Alvent Yulianto, ganda putra.

Kuala Lumpur, 2007
Pada tahun 2007 giliran negara tetangga menjadi tuan rumah ajang ini, antara tanggal 13 sampai 19 Agustus 2007. Indonesia berhasil meraih 2 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
1. Medali emas:
Markis Kido dan Hendra Setiawan, ganda putra.
Nova Widianto dan Lilyana Natsir, ganda campuran.
2. Medali perak:
Sony Dwi Kuncoro, tunggal putra.

Hyderabad, 2009
Tahun 2009 kesempatannya India untuk menggelar acara ini, tanggal 10 sampai 16 Agustus 2009. Indonesia membawa pulang 1 medali perak dan 2 medali perunggu (hasil dari ‘perang saudara’).
1. Medali perak:
Nova Widianto dan Lilyana Natsir, ganda campuran.
2. Medali perunggu:
Taufik Hidayat, tunggal putra.
Sony Dwi Kuncoro, tunggal putra.

Paris, 2010
Tahun 2010 giliran negara menara Eiffel yang menggelar acara ini, pada tanggal 23 sampai 29 Agustus 2010. Indonesia membawa pulang 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
1. Medali perak:
Taufik Hidayat, tunggal putra.
2. Medali perunggu:
Markis Kido dan Hendra Setiawan, ganda putra.

London, 2011
Diadakan antara tanggal 8 sampai 14 Agustus 2010 di ibukota Inggris, Indonesia harus puas dengan perolehan 2 perunggu oleh Mohammad Ahsan dan Bona Septano (ganda putra) dan Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir(ganda campuran).

Guangzhou, 2013
Diadakan pada tanggal 5 sampai 11 Agustus 2013 di Tiongkok, Indonesia berhasil meraih 2 medali emas dari ganda putra, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan dan ganda campuran, Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir.


Kopenagen, 2014
Diadakan tanggal 25 sampai 31 Agustus 2014 di ibukota Denmark, Indonesia harus puas dengan peralihan 1 medali perunggu oleh Tommy Sugiarto di ajang tunggal putra.

Jakarta, 2015
Ini adalah Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang baru saja selesai digelar di Jakarta tanggal 10 sampai 16 Agustus 2015. Indonesia berhasil meraih 1 medali emas dan 3 medali perunggu yang katakanlah hadiah yang manis untuk hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70.
1. Medali emas:
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, ganda putra.


2. Medali perunggu:
Lindaweni Fanetri, tunggal putri.
Nitya Maheswari dan Greysia Polii, ganda putri.
Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir, ganda campuran.

Demikian prestasi para pebulutangkis Indonesia di ajang kejuaraan bulutangkis dunia gan!
Semoga Indonesia semakin sukses dan bisa membuktikan taringnya di ajang ini yang akan digelar di Galsgow, Skotlandia pada tahun 2017 yang akan datang!

1. Indonesia tidak membawa pulang medali emas/perak/perunggu pada pertandingan tahun 1999 dan 2006.
2. Tony Gunawan, pebulutangkis asal Indonesia, hijrah ke Amerika Serikat dan berkarya untuk dunia bulutangkis di sana pada tahun 2001 dan pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun 2005, Tony Gunawan dengan rekan ‘senegaranya’ Howard Bach meraih medali emas sedangkan Candra Wijaya dan Sigit Budiarto menempati posisi kedua.
sumber :

Load comments