9 Mitos Keliru Tentang Baterai Smartphone

9 Mitos Keliru Tentang Baterai Smartphone


1. Baterai harus diisi dengan charger bawaan

Beberapa charger berkualitas buruk bisa berbahaya buat smartphone. Namun bukan berarti  kamu harus selalu memakai charger bawaan smartphone untuk mengisi baterainya.
Charger USB manapun bisa dipakai untuk mengisi baterai smartphone, tapi kinerjanya akan berbeda-beda. Charger yang mampu menyalurkan arus 2 ampere, misalnya, bakal mengisi baterai lebih cepat dibandingkan charger 1 ampere.
Ada juga beberapa kemampuan khusus seperti fast charging yang hanya bisa digunakan apabila smartphone diisi dengan charger bawaan.

2. Baterai smartphone akan rusak apabila diisi semalaman

Menancapkan smartphone ke charger sebelum tidur adalah kebiasaan yang lazim dilakukan banyak orang, mungkin juga termasuk kamu. Nah, apakah hal ini bisa mengakibatkan "overload" atau merusak baterai?
Jawabannya adalah nggak. smartphone masa kini sudah cukup "pintar" untuk memutus arus listik secara otomatis ketika baterai sudah terisi penuh, walaupun ia masih tersambung ke charger.

3. Jangan pakai smartphone saat di-charge

Menggunakan smartphone saat sedang tersambung ke charger nggak akan berpengaruh buruk pada baterai. Entah digunakan atau nggak, baterai smartphone akan terisi seperti yang seharusnya.
Lagipula, smartphone kerapkali mengaktifkan dirinya sendiri ketika sedang di-charge, misalnya untuk mengunduh update software lewat Wi-Fi ataui sinkronisasi data. Jadi,  jangan takut untuk memakai smartphone saat sedang diisi baterainya.

4. Mematikan smartphone bisa merusak baterai

Baterai di smartphone nggak akan rusak apabila perangkat dimatikan. Memang, kapasitas baterai sedikit demi sedikit akan berkurang ketika perangkat dimatikan dan disimpan dalam waktu lama, tapi hal ini normal terjadi dan tak perlu dicemaskan.
Kamu pun bisa mematikan dan melepas baterai (apabila memungkinkan) tanpa perlu khawatir. Tak ada salahnya pula mematikan smartphone beberapa saat untuk "mengistirahatkan" perangkat. Proses reboot yang dilakukan setelahnya bahkan bisa menyelesaikan beberapa masalah terkait fungsi baterai.

5. Baterai smartphone harus diisi penuh sebelum digunakan

Banyak orang mengisi baterai smartphone hingga mencapai 100 persen sebelum mulai menggunakannya. Ini keliru karena tak ada keuntungan apapun yang bisa diperoleh dari hal tersebut.
Bahkan, baterai smartphone sebenarnya bekerja optimal ketika kapasitasnya berada di angka 40 persen hingga 80 persen.  Baterai kebanyakan smartphone juga diisi setengah penuh dari pabrik sehingga kamu bisa langsung menggunakannya begitu dikeluarkan dari kemasan.

6. Menaruh baterai di freezer/ menjemur bisa memperpanjang umurnya

Mitos yang satu ini berasal dari masa lalu dan sama sekali nggak benar, apalagi bagi baterai Lithium-Ion modern yang justru bisa mengalami kerusakan akibat panas atau dingin berlebih.

7. Berselancar di internet adalah kegiatan paling menguras baterai

Kegiatan yang paling menyita kinerja adalah bermain game 3D yang rakus sumberdaya. Karena itu, bermain game juga merupakan kegiatan yang paling menguras baterai.
Berselancar di internet pun bisa cukup berdampak pada kapasitas baterai, tergantung jenis konten yang diakses. Online gaming dan video YouTube, misalnya, akan lebih cepat mengurangi daya tahan baterai ketimbang browsing konten berbasis teks.

8. Mematikan Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS akan memperpanjang umur baterai

Ketiga fungsi ini hanya akan memakai listrik ketika dijalankan, misalnya GPS yang akan aktif ketika pengguna menjalankan aplikasi pemetaan. Menyalakan Bluetooh, GPS, dan Wi-Fi pun tak akan terlalu berpengaruh pada kapasitas baterai secara keseluruhan.
Masih ingin menghemat baterai? Kamu bisa mengurangi tingkat kecerahan layar karena komponen ini adalah yang paling menguras daya baterai pada smartphone.

9. Task manager membantu baterai bertahan lebih lama

Aplikasi task manager pihak ketiga sebenarnya tak membantu memperpanjang masa hidup baterai lebih lama dibanding task manager bawaan, meskipun menawarkan kemampuan untuk memasukkan proses tertentu ke dalam whitelist/ blacklist.
Task manager bisa berguna untuk mengendalikan aplikasi yang berjalan, tapi jangan berasumsi bahwa ia akan turut memperpanjang umur baterai.


source :
Load comments