Back to China

Back to China

Tiga tahun lamanya, setelah meninggalkan Qingdao dan pulang dengan membawa segudang permasalahan. Tidak pernah berfikir jika keputusan untuk pulang ke Indonesia di tahun 2020 akan menimbulkan berbagai masalah, terutama study saya. Beruntung itu tidak menjadi hal yang disesali berlarut-larut. Pada akhirnya saya berhasil menyelesaikan penelitian dan tesis di Indonesia. Jauh dari kata sempurna, yang penting bisa selesai, sudah cukup melegakan.

Pertaruhan untuk fokus mengerjakan penelitian dan tesis ditengah godaan untuk menyerah pada akhirnya terbayarkan. Entah darimana datangnya, kemudahan itu terus saya dapatkan, sangat bersyukur akan hal tersebut.


Kesempatan itu akhirnya datang

Setelah hampir semua step study saya selesaikan, kesempatan kembali ke Qindao akhirnya datang. Ada dua opsi sebenarnya, melakukan thesis defense secara daring di Indonesia, atau kembali ke China untuk melakukan defense secara offline dan menghadiri graduation ceremony di sana. Opsi pertama pada awalnya menjadi hal yang akan saya lakukan, namun akhirnya saya mengubahnya karena berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan utamanya adalah masalah degree certificate, saya ingin memastikan untuk mendapatkannya sesegera mungkin. Dengan saya kembali ke China, hal itu bisa saya kontrol dan usahakan. Maka kembali ke China menjadi keputusan bulat.


Persiapan yang ribet

Memutuskan kembali ke China berarti siap untuk menjalani segala keribetan, baik persiapan untuk apply visa maupun hal-hal lain seperti beli tiket pesawat, travel simcard, vpn, packing barang dan makanan. Sebagai orang yang selalu prepare terhadap apapun, memastikan semua detail dipersiapkan tanpa ada yang ketinggalan adalah sebuah keharusan. Saya harus memastikan jenis visa yang akan saya apply, kapan saya akan mendapatkan sisa stipend, bagaimana dengan dormotiry, dan banyak hal lainnya. Cukup menyita banyak waktu karena harus berinteraksi dengan banyak orang.


Batal bikin Visa

Semua dokumen sudah siap, pun visa application dan sudah mendapatkan tanggal appointment. Naas, semuanya mesti dibatalkan karena saya harus perpanjang passport karena masa berlaku passpor saya terlalu mepet, sisa 6 bulan. Maka dari itu memperpanjang passpor adalah prioritas dan visa appointment harus saya batalkan. Untungnya saya bisa melakukan perpanjangan visa di kantor imigrasi dekat dengan rumah (ya meskipun enggak terlalu dekat, 2 jam dari rumah). Beruntung, saya juga mendapatkan antrian di minggu depannya, jadi tidak harus menunggu terlalu lama. Seminggu kemudian passpor baru saya telah selesai.


Apply Visa

Akhirnya semua dokumen untuk mengajukan visa student x2 sudah lengkap. Saya segera membuat visa appointment di Chinese Embassy Jakarta. Mesti pergi ke Jakarta di bulan ramadhan jadi pengalaman baru. Berangkat dari rumah malam hari, sahur di rest area, dan sampai Jakarta subuh hari. Kantor visa baru buka sekitar jam 9, jadi selama rentang waktu subuh sampai jam 9 pagi saya harus menunggu di masjid dekat kantor visa di daerah kuningan.

Hari itu antrian visa lumayan banyak, tapi untungnya saya mendapat nomor antrian yang tidak terlalu gede. Saya kira urusan visa ini akan berjalan lancar, ternyata tidak. Ada satu dokumen kampus sebagai persyaratan visa yang harus direvisi dan harus disubmit hari itu juga, paling lambat jam 3 sore. Saya cukup panik, mencoba menghubungi salah satu staff dari international office untuk membuat ulang dokumen tersebut. Selang satu jam, dokumen berhasil dibuat, namun belum distempel karena staff yang memegang stempel sedang keluar kampus. Saya masih harus menunggu lagi, dititik tersebut saya sudah pasrah karena jika saya tidak mendapatkannya hari ini maka visa application saya akan batal, dan harus mengajukannya lagi dimana itu membutuhkan waktu dan biaya lagi.

Waktu duhur tiba, saya keluar dari visa center dan berjalan ke masjid dengan perasaan yang masih kalang kabut. Setelah sholat duhur, saya menunggu staff kampus mengirimkan dokumen yang telah diberi stampel agar kemudian bisa saya print dan dikumpulkan ke counter visa tadi. Pada akhirnya, satu jam sebelum visa center tutup, saya akhirnya mendapatkan dokumen tersebut. Sungguh penantian yang saya syukuri, segeralah saya submit dokumen tersebut dan akhirnya semua dokumen visa diterima dan saya mendapatkan tanda terima untuk pengambilan passport 3 hari kemudian.

Singkatnya 3 hari kemudian, saya mengambil passport di visa center dan alhamdulillah visa studi X2 saya telah terbit. Sangat melegakan karena satu step awal untuk balik ke China sudah ditangan, sisanya adalah mempersiapkan barang yang perlu dibawa dan tentunya membeli tiket pesawat.

Load comments