Day 1 #30DayWritingChallenge

Day 1 #30DayWritingChallenge

Lagi dan lagi, niat untuk membuat blog ini hidup berujung pada ketidak konsistenan untuk menulis. Kalau blog ini adalah manusia, udah enggak kehitung berapakali masuk ke siklus hidup-mati. Kadang-kadang bukan karena malas, tapi memang enggak tau mau nulis tentang apa, mentok enggak ada ide aja. Gak sengaja pas lagi browsing baca #30DayWritingChallenge dari sebuah situs. Enggak cuma ngasih challenge, tapi di situs itu juga ngasih 30 list topik yang bisa ditulis buat #30DayWritingChallenge. Sekalian pemanasan buat aktif nulis lagi di blog ini. Selain itu, hari ini adalah tanggal yang pas buat memulai Day 1 (1 Desember 2021), here we go.    

 

List three things you are grateful for and why?

 

Tiga hal yang membuat saya bersyukur dalam hidup ini adalah:


Internet

Alasan kamu bisa baca tulisan ini ya karena ada internet. Buat saya internet membuka cara pikir saya yang selalu saklek terhadap banyak hal. Adanya internet bikin saya sadar bahwa ternyata cara fikir saya terkadang terlalu sempit, harus lebih out of the box. Sejak kecil orang tua saya sering membelikan majalah bobo, hingga saya beranjak remaja dan memilih untuk mengganti bacaan saya dengan tabloid bola. Saya juga sempat beralih interest ke ranah gadget dan membeli tabloid pulsa yang keluar setiap bulan hanya untuk melihat spesifikasi hp dan membayangkan akan memilikinya suatu saat nanti.


Semuanya berubah ketika internet datang di hidup saya. Enggak perlu lagi nunggu edisi majalah atau tabloid terbaru untuk mendapatkan informasi, cukup buka browser di laptop atau hp, trus tinggal ketik apa yang ingin dicari tau. Lebih murah, cepat, praktis, bisa dibaca kapanpun dan dimanapun. Internet sempat bikin saya kecanduan untuk berlama-lama di warnet, hingga pada akhirnya orang tua saya sadar dan memutuskan untuk memasang jaringan internet di rumah sehingga bisa memantau apa saja yang saya akses di internet.


Karena internet saya bisa terkoneksi dengan banyak orang yang sebenarnya enggak saya kenal juga. Saya bisa menonton apa yang sedang ramai diperbincangkan ataupun sekedar tau tweet yang bikin geger timeline dan apa isi IG stories dia siang tadi. Internet memberi saya informasi dari hal yang penting banget sampai yang tidak penting. Terimakasih internet, saya jadi tau singkatan dari kata Basa-basi (Bahas sana, bahas sini).


 

Terong

Kalau ditanya sebutkan 1 jenis makanan yang saya bisa makan sepanjang hidup dan tidak akan pernah bosan, tanpa keraguan saya akan menjawab terong. Tidak ada satu olahan terong pun yang membuat saya gagal untuk bisa menikmatinya. Memang terong tidak semewah steak, atau se hype ayam pop, tapi kehadiran terong di atas piring tidak pernah mendapat penolakan dari saya untuk menyantapnya. Sempat menjadi seorang vegan selama kurang lebih 2 bulan penuh, terong menjadi makanan wajib saya setiap hari. Dipairing dengan lauk apapun terong ini selalu cocok, bahkan jika hanya dimakan sendirian bersama nasi, masih enak aja tuh. Ketika sebuah hari akan berganti dan saya merasa ada yang aneh di hari tersebut, mungkin salah satu alasannya karena saya belum makan terong.

 


Sehat

Sehat adalah sebuah hal yang kalau tidak masuk “List three things you are grateful” akan membuat saya merasa konyol. Bagaimana bisa saya mencari informasi di internet tentang “cara memandikan kucing” sedangkan saya sedang koma. Atau gimana caranya merasakan nikmatnya terong balado sedangkan lidah saya tidak bisa merasakan sesuatu kecuali pahit. Enggak ada hal lain kecuali Sehat yang membuat saya bisa melakukan kedua hal tersebut. Bukan cuma itu, karena sehat saya juga bisa melakukan aktivitas apapun seharian penuh. Nikmat sehat gak bisa digantikan dengan apapun atau duit sebanyak apapun, ini enggak bisa dibantah. Hal tersebut juga bikin saya sadar untuk bersyukur yang tidak Cuma dalam bentuk ucapan, tapi juga tindakan. Contohnya sebuah rutinitas yang rencananya akan saya lakukan setiap 2 atau 3 bulan sekali, donor darah. Sejauh ini baru donor darah 2 kali dan udah memilih satu tempat untuk rutin mendonorkan darah. Ibaratnya, donor darah ini jadi sebuah check poin bahwa saya sehat dan mampu memberi sebagian nikmat sehat tersebut ke orang yang mungkin lagi butuh. 



Note: tulisan ini adalah bagian dari 30 DayWriting Challenge dimana saya akan rutin menulis di blog dengan topik-topik yang sudah ditentukan.

Load comments